Mitos Seksual Seputar Cleopatra

- 20.31
advertise here
advertise here
Ratu Cleopatra, Firaun terakhir Mesir kuno, tersohor tidak hanya karena kemampuannya memimpin Mesir tetapi juga karena pesona kecantikan dan seksualnya. Cleopatra digambarkan sebagai titisan Isis, dewi dalam mitologi Mesir kuno yang dikenal pintar, cantik, dan bijaksana.

Dalam dua puluh satu tahun kepemimpinannya, ada banyak mitos seksual berkembang tentang Cleopatra; baik sebagai ratu maupun saat menjalankan tugasnya sebagai pemimpin keagamaan tertinggi sekte Aset. Berikut ini beberapa mitos seksual yang berkembang tentang Cleopatra seperti disarikan dari elixirofknowledge.com:

1. Fellatio dengan seratus bangsawan Romawi
Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa Cleopatra memberikan fellatio (seks oral) kepada seratus bangsawan Romawi. Hal ini sangat dibanggakan oleh pengikutnya sebagai pendeta Aset.

2. Bercinta dengan seribu pria berbeda selama seminggu
Untuk dapat menjadi pendeta Aset, Cleopatra harus terlebih dahulu bercinta dengan seribu pria selama seminggu. Pada masa itu, seminggu sama dengan sepuluh hari. Cleopatra berhasil menunaikan tugasnya kurang dari seminggu.

3. Bercinta sebagai ritual pembersihan lelaki dan kesuburan
Masih menurut sekte keagamaan Aset, sebagai seorang pendeta, Cleopatra harus menjalankan ritual seks sebagai perlambang pembersihan dosa laki-laki dan demi kesuburan negerinya.

4. Melakukan pernikahan inses
Pernikahan inses wajar dilakukan di Mesir kuno untuk menjaga tahta dan garis keturunan bangsawan. Cleopatra pun diceritakan menikah dengan adiknya yang baru berusia sepuluh tahun, Ptolemy XIII Theos Philophator.

5. Bercinta untuk mendapatkan tahta
Cleopatra memanfaatkan kemarahan Julius Caesar terhadap Firaun yang tengah berkuasa saat itu, Ptolemy XII, karena telah membunuh menantunya. Dengan menyusup melalui gulungan permadani, Cleopatra berhasil merayu Caesar untuk bersama-sama menggulingkan tahta. Ptolemy XII tewas ditenggelamkan di sungai Nil dan Cleopatra naik tahta. Dari percintaan dengan Julius Caesar, ia dikaruniai seorang putra, Ptolemy Caesar, atau Caesarion.
Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search